Bagi kaum anak jalanan, aktifitas
'Ngelem' menjadi sesuatu yang tidak asing. Seperti Narkoba, Banyak sudah korban
akibat penyalahgunaan Lem tsb, yang fungsinya sebenarnya untuk mengelem
suatu barang. seperti mengelem sepatu, kayu, menempel ban kendaraan, dan masih
banyak lagi kegunaanya.
Kondisi tsb kian
hari makin memprihatinkan saja, aktifitas Ngelem bukan hanya dilakukan oleh
anak jalanan, malahan sudah merambah para pelajar yang masih sangat belia.
Aktifitas yang awalnya hanya coba-coba, dan berakhir menjadi candu yang sulit
ditinggalkan. Lalu tindakan apa saja yang dapat mengurangi kebiasaan tersebut?
Kebiasaan Ngelem
setiap tahun mengalami peningkatan yang sangat pesat, kebiasaan tersebut di
dominasi sekali oleh anak-anak remaja putus sekolah maupun yang masih duduk di
bangku sekolah khususnya anak-anak yang bertempat tinggal di daerah pinggiran
ibukota.
Tindakan Ngelem
merupakan tindakan yang sangat membahayakan bagi kesehatan khususnya untuk
anak-anak yang masih di bawah umur. Efek yang ditimbulkan dari menghirup uap
lem tersebut hampir sama dengan jenis narkoba lain, yaitu menyebabkan
halusinasi, sensasi melayang-layang, dan rasa tenang sesaat meski terkadang
efeknya hanya bisa bertahan hingga 5 jam saja. Selain itu, mereka yang “ngelem” juga tidak merasakan lapar karena ada penekanan
sensor lapar di susunan saraf otak. Inhalen atau biasa yang disebut ngelem oleh
anak-anak jalanan merupakan senyawa organik berupa gas dan pelarut yang mudah
menguap. Inhalen mengandung bahan-bahan kimia yang bertindak sebagai depresan.
Depresan memperlambat sistem saraf pusat, mempengaruhi koordinasi gerakan
anggota tubuh, dan konsentrasi pikiran. Selain itu, inhalen juga bisa
mengakibatkan kerusakan fisik dan mental yang tidak bisa disembuhkan.
Berikut ini
merupakan tabel peningkatan kebiasaan ngelem dikalangan anak-anak dibawah umur.
TAHUN
|
BANYAKAN LAPORAN
|
2012
|
13
|
2013
|
36
|
2014
|
49
|
2015
|
100
|
Dari
grafik tersebut dapat kita lihat, bahwa peningkatan terhadap kebiasaan Ngelem anak-anak di bawah
umur dari tahun ke tahun semakin meningkat, oleh sebab itu perlu sebuah
tindakan pencegahan terhadap kebiasaan tersebut.
Pemerintah
perlu mengadakan sosialisasi terhadap anak-anak dari sejak dini akan bahaya
yang dapat ditimbulkan dari tindakan “Ngelem” tersebut. Serta perlu adanya
peraturan dan sanksi yang khusus mengenai larangan bagi para produsen lem untuk
tidak menjual kepada anak-anak yang masih dibawah umur.
Dengan
adanya tindakan tersebut diharapkan penyalahgunaan terhadap lem pada anak-anak
dibawah umur dapat berkurang dan diharapkan tidak ada peningkatan kebiasaan ngelem di tahun mendatang.
0 comments:
Post a Comment