Perkembangan teknologi informasi di bidang kesehatan khususnya di
bidang kedokteran dari masa ke masa mengalami peningkatan yang pesat. Seorang
ilmuan yang bernama Ehud Saphiro beserta timnya yang berasal dari Institut
Sains Weizmann, Rehovot, Israel membuat sebuah trobosan baru di bidang medis
yaitu dengan menciptakan sebuah Komputer DNA terkecil yang mampu mendiagnosis
penyakit kanker serta mengobati kanker tersebut, yang telah di patenkan pada
tahun 2001.
Pada Februari 2003, penemuan ini akhirnya tercatat
dalam Guinness World Records sebagai “The Smallest Biological
Computing Device” atau Komputer Biologis Terkecil di Dunia.
Komputer DNA buatan Shapiro ini hanya terdiri
atas satu tetes air saja. Komputer terkecil di dunia ini
menggunakan molekul-molekul DNA dan enzim-enzimnya dalam satu tetes air
tersebut sebagai sarana input (masukan data), output (keluaran
data), software (perangkat lunak), dan hardware (perangkat keras).
Komponen penyusun komputer DNA adalah materi genetik yang diketahui
urutan basanya. Seperti diketahui bahwa urutan gen secara intrinsik mempunyai
kemampuan inheren untuk mengolah informasi layaknya komputer. Oleh karena itu
triliunan mesin-mesin biomolekul-yang bekerja dengan ketepatan lebih dari 99,8%
itu, dapat dikemas dalam setetes larutan. Komputer DNA-menggunakan untai
nukleotida sebagai masukan data, dan molekul biologi aktif sebagai luaran
data-dapat menghasilkan sistem kendali logis dari proses-proses biologi. Mesin
ini bahkan mampu mengerjakan soal-soal matematika.
Dalam mendiagnosis penyakit kanker memiliki 3 segmen yaitu:
1.
Segmen pertama, bekerja
mengindera tingkat senyawa-senyawa abnormal, seperti yang diproduksi sel-sel
kanker. Fungsi segmen ini mirip komputer yang dijalankan dengan algoritma
sederhana.
2.
Saat segment komputasi
"memutuskan" adanya kanker, ia memerintahkan segmen kedua untuk
melepas segmen ketiga yang merupakan obat antikanker (berupa DNA
antisens).Segmen kedua menginformasikan piranti keras enzim untuk memotong
untai DNA pada daerah yang sudah dikenal di segmen ketiga
3.
Untai tunggal segmen ketiga
yang lepas ini yang bertugas menekan aktivitas gen kanker prostat.
Selain itu, Komputer DNA memiliki keunggulan utama yaitu
komputer DNA dapat melakukan perhitungan yang jauh lebih cepat karena semua
prosesnya dilakukan secara parallel (bersamaan) dibandingkan komputer klasik,
karena komputer klasik akan sangat kerepotan apabila mengolah data dengan
jumlah yang sangat besar.
Dengan adanya artikel diatas, dapat disimpulkan bahwa Pemanfaatan
Teknologi Informasi di bidang kesehatan sangatlah membantu mereka yang bekerja
di bidang tersebut. Pemanfaatan teknologi informasi juga memberikan banyak efek
positif dalam peningkatakan kualitas kerja baik di bidang kesehatan maupun di
bidang lainnya.
0 comments:
Post a Comment