Thursday, September 8, 2016

Berantas Ngelem

Bagi kaum anak jalanan, aktifitas 'Ngelem' menjadi sesuatu yang tidak asing. Seperti Narkoba, Banyak sudah korban akibat penyalahgunaan Lem tsb, yang  fungsinya sebenarnya untuk mengelem suatu barang. seperti mengelem sepatu, kayu, menempel ban kendaraan, dan masih banyak lagi kegunaanya.
Kondisi tsb kian hari makin memprihatinkan saja, aktifitas Ngelem bukan hanya dilakukan oleh anak jalanan, malahan sudah merambah para pelajar yang masih sangat belia. Aktifitas yang awalnya hanya coba-coba, dan berakhir menjadi candu yang sulit ditinggalkan. Lalu tindakan apa saja yang dapat mengurangi kebiasaan tersebut?





Kebiasaan Ngelem setiap tahun mengalami peningkatan yang sangat pesat, kebiasaan tersebut di dominasi sekali oleh anak-anak remaja putus sekolah maupun yang masih duduk di bangku sekolah khususnya anak-anak yang bertempat tinggal di daerah pinggiran ibukota.

Tindakan Ngelem merupakan tindakan yang sangat membahayakan bagi kesehatan khususnya untuk anak-anak yang masih di bawah umur. Efek yang ditimbulkan dari menghirup uap lem tersebut hampir sama dengan jenis narkoba lain, yaitu menyebabkan halusinasi, sensasi melayang-layang, dan rasa tenang sesaat meski terkadang efeknya hanya bisa bertahan hingga 5 jam saja. Selain itu, mereka yang “ngelem” juga tidak merasakan lapar karena ada penekanan sensor lapar di susunan saraf otak. Inhalen atau biasa yang disebut ngelem oleh anak-anak jalanan merupakan senyawa organik berupa gas dan pelarut yang mudah menguap. Inhalen mengandung bahan-bahan kimia yang bertindak sebagai depresan. Depresan memperlambat sistem saraf pusat, mempengaruhi koordinasi gerakan anggota tubuh, dan konsentrasi pikiran. Selain itu, inhalen juga bisa mengakibatkan kerusakan fisik dan mental yang tidak bisa disembuhkan.

Berikut ini merupakan tabel peningkatan kebiasaan ngelem dikalangan anak-anak dibawah umur.

TAHUN
BANYAKAN LAPORAN
2012
13
2013
36
2014
49
2015
100

                Dari grafik tersebut dapat kita lihat, bahwa peningkatan  terhadap kebiasaan Ngelem anak-anak di bawah umur dari tahun ke tahun semakin meningkat, oleh sebab itu perlu sebuah tindakan pencegahan terhadap kebiasaan tersebut.

                Pemerintah perlu mengadakan sosialisasi terhadap anak-anak dari sejak dini akan bahaya yang dapat ditimbulkan dari tindakan “Ngelem” tersebut. Serta perlu adanya peraturan dan sanksi yang khusus mengenai larangan bagi para produsen lem untuk tidak menjual kepada anak-anak yang masih dibawah umur.
               
                Dengan adanya tindakan tersebut diharapkan penyalahgunaan terhadap lem pada anak-anak dibawah umur dapat berkurang dan diharapkan tidak ada peningkatan kebiasaan ngelem di tahun mendatang.





0 comments:

Post a Comment