Thursday, September 8, 2016

Peranan Komputer DNA Sebagai Pendiagnosis Kanker

Perkembangan teknologi informasi di bidang kesehatan khususnya di bidang kedokteran dari masa ke masa mengalami peningkatan yang pesat. Seorang ilmuan yang bernama Ehud Saphiro beserta timnya yang berasal dari Institut Sains Weizmann, Rehovot, Israel membuat sebuah trobosan baru di bidang medis yaitu dengan menciptakan sebuah Komputer DNA terkecil yang mampu mendiagnosis penyakit kanker serta mengobati kanker tersebut, yang telah di patenkan pada tahun 2001.
Pada Februari 2003, penemuan ini akhirnya tercatat dalam Guinness World Records sebagai “The Smallest Biological Computing Device” atau Komputer Biologis Terkecil di Dunia.
Komputer DNA buatan Shapiro ini hanya terdiri atas satu tetes air saja. Komputer terkecil di dunia ini menggunakan molekul-molekul DNA dan enzim-enzimnya dalam satu tetes air tersebut sebagai sarana input (masukan data), output (keluaran data), software (perangkat lunak), dan hardware (perangkat keras).
Komponen penyusun komputer DNA adalah materi genetik yang diketahui urutan basanya. Seperti diketahui bahwa urutan gen secara intrinsik mempunyai kemampuan inheren untuk mengolah informasi layaknya komputer. Oleh karena itu triliunan mesin-mesin biomolekul-yang bekerja dengan ketepatan lebih dari 99,8% itu, dapat dikemas dalam setetes larutan. Komputer DNA-menggunakan untai nukleotida sebagai masukan data, dan molekul biologi aktif sebagai luaran data-dapat menghasilkan sistem kendali logis dari proses-proses biologi. Mesin ini bahkan mampu mengerjakan soal-soal matematika.
Dalam mendiagnosis penyakit kanker memiliki 3 segmen yaitu:
1.       Segmen pertama, bekerja mengindera tingkat senyawa-senyawa abnormal, seperti yang diproduksi sel-sel kanker. Fungsi segmen ini mirip komputer yang dijalankan dengan algoritma sederhana.
2.       Saat segment komputasi "memutuskan" adanya kanker, ia memerintahkan segmen kedua untuk melepas segmen ketiga yang merupakan obat antikanker (berupa DNA antisens).Segmen kedua menginformasikan piranti keras enzim untuk memotong untai DNA pada daerah yang sudah dikenal di segmen ketiga
3.       Untai tunggal segmen ketiga yang lepas ini yang bertugas menekan aktivitas gen kanker prostat.
Selain itu, Komputer DNA memiliki keunggulan utama yaitu komputer DNA dapat melakukan perhitungan yang jauh lebih cepat karena semua prosesnya dilakukan secara parallel (bersamaan) dibandingkan komputer klasik, karena komputer klasik akan sangat kerepotan apabila mengolah data dengan jumlah yang sangat besar.
Dengan adanya artikel diatas, dapat disimpulkan bahwa Pemanfaatan Teknologi Informasi di bidang kesehatan sangatlah membantu mereka yang bekerja di bidang tersebut. Pemanfaatan teknologi informasi juga memberikan banyak efek positif dalam peningkatakan kualitas kerja baik di bidang kesehatan maupun di bidang lainnya.

0 comments:

Post a Comment